Baru
- baru ini India tengah dihebohkan dengan uang rupiah kuno Rp. 20.000 cetakan
tahun 1998. Hal ini disebabkan oleh pernyataan Kepala Pemerintahan Wilayah
Delhi, Arvind Kejriwal yang meminta foto Dewi Lakshmi dan Dewa Ganesha pada
kertas mata uang India yaitu Rupee.
Arvind
Kejriwal menilai bahwa dewa dan dewi tersebut dapat membawa pengaruh dan
membawa kemakmuran pada perekonomian India. Dalam permintaannya terhadap
Perdana Menteri India, Narendra Mobi itu Arvind Kejriwal juga menyebutkan nama
Indonesia.
Menurutnya,
Indonesia yang beragama mayoritas muslim saja berkenan untuk menempatkan gambar
Dewa Ganesha dalam mata uang rupiahnya. Lebih lanjut, ia pun membandingkan hal
tersebut dengan kondisi di India dimana seharusnya tidak ada orang yang
keberatan akan hal tersebut.
Arvind
Kejriwal pun menegaskan kalau ia tidak meminta agar seluruh mata uang kertas
rupee untuk diubah, namun perubahan tersebut diharapkan nantinya dapat diterapkan
saat peluncuran uang kertas baru kedepannya.
Pernyataan
dari pimpinan Partai Aam Aadmi (AAP) ini mengundang cemoohan dari beragam
partai politik diseluruh dunia. Juru bicara partai BJP Nasionalis Hindu, Sambit
Patra menyebut bahwa pernyataan Arvind tersebut hanyalah untuk menutupi
kebenaran bahwa partai AAP sebenarnya adalah anti-Hindu.
Media
sosial pun ramai dengan kritik yang ditujukan pada Arvind dengan menyebutnya
munafik. Partai AAP disebut berkuasa menjanjikan perombakan sistem politik dan
fokus pada pembangunan.
Setelah
pernyataan tersebut, mata uang rupiah kuno Rp. 20.000 melesat menjadi trending
di pencarian. Mata uang yang dicetak pada tahun 1998 ini ternyata memiliki foto
Dewa Ganesha disalah satu sisinya dengan gambar tokoh pengajar terkenal, Ki
Hadjar Dewantara. Selain itu, terdapat pula gambar yang menunjukkan aktivitas
anak - anak yang tengah belajar.
Post a Comment