Internet memang sangat penting untuk kehidupan masyarakat modern saat ini. Ada orang yang tidak bisa hidup tanpa internet karena memang menjadi sumber utama penghasilannya. Sehingga apapun akan dilakukan untuk bisa berselancar di dunia maya.
Tetapi, untuk mendapatkan internet jangan tiru cara yang dilakukan oleh dua mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya ini. Mereka nekat mengambil tanpa izin proyektor kampusnya sendiri untuk membeli kuota. Kedua tersangka ini bernama Ronggo Ardyanto dan Muchammad Bryan Micola Abadi yang berkuliah di Fakultas Tarbiyah.
Aksi pencurian ini dilakukan ketika berakhirnya perkuliahan. Saat dosen dan mahasiswa mulai keluar dari ruang kelas, mereka berdua melancarkan aksinya.
"Kedua terdakwa beraksi selesai jam kuliah, waktu dosen dan teman-temannya sudah pulang," Kata Damang Anubowo dalam surat dakwaannya di Pengadilan Negeri Surabaya hari kamis tanggal 26-1-2023.
Mahasiswa UINSA semester tiga tersebut berani melakukan pencurian karena sudah memastikan tidak ada orang ataupun CCTV di dalam ruang kelas yang bisa memergoki mereka berdua.
Setelah melakukan pencurian, kedua tersangka kemudian menjual proyektor tersebut secara online melalui sebuah marketplace milik mereka sendiri.
Tidak hanya sekali, mereka telah melakukan perbuatan kriminal tersebut dua kali. Pertama mereka berhasil mengambil proyektor merk Infocus dan berhasil terjual secara online sebesar Rp. 850.000. Percobaan kedua mereka berhasil mengambil 2 proyektor sekaligus merk BenQ dan berhasil menjualnya sebesar Rp. 2 juta di marketplace yang sama.
Dalam persidangan, mereka mengaku jika hasil penjualan dibagi dua untuk membeli kuota internet. Selain itu mereka juga menyampaikan penyesalan atas perbuatannya tersebut.
"Saya menyesal yang mulia, Itu (uang hasil jual proyektor) untuk membeli kuota internet agar kami bisa bisa internetan." Kata Brian memberikan keterangan pada hakim
Post a Comment