Sungguh kasihan apa yang dialami oleh EA (umur 22 tahun). EA merupakan seorang teller KCP bank BNI di Prenduen Sumenep yang menjadi korban pelecehan seksual oleh seniornya MS (umur 44 tahun).
Sudah jatuh tertimpa tangga saat inipun EA telah dipecat oleh BNI Cabang Pamekasan secara sepihak karena tidak mau mencabut laporan dugaan pelecehan seksual yang dilakukan kepadanya. Selain itu EA mengalami trauma berat yang mungkin butuh waktu lama untuk bisa sembuh meski sudah kejadian tersebut sudah berlalu enam bulan lalu.
Baca Juga Bertemu Dengan Pria Asing di Hotel, Wanita Ini Tewas Mengenaskan
Menurut EA ada tiga gejala sakit mental berat yang saat ini dirasakan. yang pertama adalah ketika melihat laki-laki dewasa yang seumuran dengan pelaku pikirannya merasa tidak nyaman, yang kedua adalah ketika melewati jalur prenduen dia merasa takut dan tidak berani, dan yang terakhir dia tidak bisa seperti dulu lagi dalam bekerja.
"Saya tak berani bekerja seperti sedia kala lagi. PHK sepihak oleh mereka (BNI Pamekasan), selalu berkecamuk dalam pikiran saya."Jelas EA menahan kesedihan yang mendalam.
Kejadian yang menimpa EA adalah perkataan mesum yang sering dilontarkan oleh pelaku. sehingga EA merasa terganggu dan takut untuk pergi bekerja. Selain itu pelaku mencoba untuk mencium pipi dan tangan korban saat bekerja.
"Tindakan tidak senonoh ini dilakukan berkali-kali oleh pelaku. Bahkan pelaku pernah mencoba mencium saya namun saya menghindar." Papar EA.
Hari demi hari pelecehan yang dialami EA semakin menjadi-jadi. Pelaku sempat meraba-raba area sensitif korban dan melepaskan tali kutang korban serta melakukan peragaan tidak senonoh di hadapan korban.
Baca Juga Tidak Tahan Pemuda Tanggung Ini Perkosa Nenek 71 Tahun
"Setelah memegang pantat, peragaan oral s*k*. jadi dia mengajak ke arah berhubungan badan begitu mas. Selain itu pernah suatu kali dia melepas kutang saya. BH di cepret sampai lepas. Jadi pas lepas, dia bilang, sana pasang cepat di kamar mandi klo tidak cepat saya mau pegang. Aku gak berani pasang karena masih ada dia." Lanjut EA.
EA juga mengungkapkan sebelumnya ada beberapa karyawati Bank yang menjadi korban namun tidak seorangpun dari mereka yang berani untuk melaporkan tindakan pelaku karena jabatan pelaku cukup tinggi.
Sementara itu pihak BNI Pamekasan yang dihubungi oleh media tidak bisa memberikan keterangan apapun. Mereka berdalih bahwa kewajiban memberikan keterangan terkait masalah ini adalah bukan dari mereka.
Hingga saat ini kasus dugaan pelecehan ini masih terus berjalan dan ditangani oleh Kepolisian Resort Polres Sumenep untuk dikembangkan kemungkinan penetapan tersangka pada pelaku.
Baca Juga Pemuda Pengangguran Perkosa dan Bunuh Gadis SMP di Kebun Karet
Post a Comment