Kasus pemerkosaan kepada anak dibawah umur kembali terjadi di Medan Sumatera Utara. Kali ini terjadi pada bocah perempuan berinisial J yang masih berusia 12 tahun yang telah diperkosa sejak usia 7 tahun oleh kerabat terdekatnya.
Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Sudah masa depannya hancur karena dirudapaksa kini J harus menerima kenyataan dirinya mengidap virus HIV setelah mengalami sakit yang tidak sembuh-sembuh. Diagnosis HIV ini dilakukan di RSUP H Adam Malik Medan.
Baca Juga Pria 84 Tahun Perkosa Anak SD dan SMP
Pihak pengacara korbanpun telah melaporkan kasus ini kepada pihak berwajib sejak 29 agustus 2022 dan hingga kini kasus ini masih bergulir dan menjadi perbincangan masyarakat.
David Angdreas ketua Perhimpunan Tionghoa Demokrat Indonesia (Pertidi) yang menjadi pendamping J menceritakan kronologi awal kasus ini bermula. J saat itu masih berumur 7 tahun dan tinggal bersama ibunya. Ayah J dan Ibu J sudah berpisah sejak J berumur kurang dari 3 tahun.
Ibu J memiliki pacar yang tinggal bersama dengan inisial B. Karena ibu J sering kerja malam, maka di rumah tersebut sering sekali J dan B berduaan saja. Menurut pengakuan J, B adalah orang pertama yang melecehkannya secara seksual.
"Mereka tinggal bersama dengan pacar ibunya, yaitu B. Saat ibunya bekerja malam hari J sering ditinggal berdua bersama B. Saat itulah B melakukan perbuatan itu (pelecehan) kepada J," Terang David pada hari rabu (14/09/2023).
Tak berselang lama ibu J meninggal dunia. Lalu J dirawat oleh ayahnya. Ayahnya membawa J tinggal di rumah neneknya berinisial K. Kebetulan neneknya ini tinggal bersama adik kandungnya pria berinisial CA. CApun beberapa kali mencabuli J. Akibat kejadian tersebut CA diusir oleh neneknya.
Baca Juga Guru Ngaji di Batang Setubuhi Belasan Santriinya di Ruangan TV
Beberapa waktu kemudian, ayah J kabur dari rumah tersebut lantaran memiliki hutang yang sangat banyak. Kemudian sang nenek membawa J ke Palembang untuk tinggal bersama keluarga lainnya.
Kemudian J bersama neneknya kembali ke Medan dan tinggal bersama anak dari kakak neneknya berinisial A. selama sekitar 2 tahun.
A dikonfirmasi sebagai seorang mucikari. J bersama anak A sempat dibawa menemui seorang pria untuk melayaninya. Sehabis melayani mereka diberi uang 300 ribu rupiah.
Tak lama berselang J dibawa neneknya untuk tinggal bersama teman neneknya lalu terakhir tinggal bersama AY salah satu keluarganya. Di rumah inilah J mengalami sakit yang tidak kunjung sembuh.
"Sudah banyak dokter memeriksanya dan tidak kunjung sembuh. Akhirnya nenek J menyuruh AY untuk menghubungi Team Fortune Community untuk membantu mengobati J. Akhirnya setelah di test HIV, J didiagnosis mengidap HIV." Kata David.
Baca Juga Wanita Hamil Dibunuh Pacarnya yang Tak Lain Pamannya Sendiri
Sementara itu Gubernur Sumut Eddy Rahmayadi telah menemui korban di rumah sakit tempat J menjalani perawatannya. Eddy mengatakan bahwa J harus mendapatkan perlindungan yang ketat dan apapun informasi yang beredar di media adalah informasi yang sebenar-benarnya.
"Bahwa berkaitan dengan korban ini agar kita benar-benar dapat melindungi, demi untuk kepentingan terbaik anak ini," kata Eddy memberikan keterangan pada wartawan.
Post a Comment